2. Terjadi pergantian siang dan malam

Ayo Membaca ! 

Pergerakan semu matahari setiap hari dari Timur ke Barat menjadikan pergantian dari siang ke malam. Pergantian menandakan antara siang dan malam berlangsung secara tidak bersamaan, atau saat terjadi siang maka pada bagian bumi yang lain mengalami malam. Hal itu dikarenakan, saat terjadi siang pada bagian permukaan bumi tersebut sedang mendapatkan sinar matahari, sedangkan terjadi malam karena pada bagian permukaan bumi tidak sedang mendapatkan sinar matahari dikarenakan posisinya sedang menjauh dari sinar matahari.

Karena bumi berputar (berotasi) secara terus-menerus, maka terdapat setengah bagian bumi yang terkena dan tidak terkena sinar matahari, serta proses tersebut berlangsung secara bergantian.  Saat terjadi kondisi malam akan berganti dengan kondisi siang, dan kembali mengalami malam dan seterusnya. 

Pada esok hari, ketika bagian permukaan bumi mulai menghadap ke arah sinar matahari, maka akan terjadi siang. Siang kondisi bagian bumi sedang menghadap ke arah sinar matahari, sehingga akan mendapatkan pencahayaan matahari langsung sehingga pada siang hari terlihat sangat terang. Sebaliknya bagian bumi yang tidak terkena sinar matahari mengalami kondisi malam karena dalam kondisi gelap. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini :

 

Karena sinar matahari terdiri dari materi-materi gas panas, maka suhu udara pada siang hari akan terasa sangat panas. Pada pagi hari, suhu udara masih terasa sejuk, dan begitu juga menjelang sore hari suhu udara akan semakin berkurang, sehingga udara terasa lebih adem. Pada malam hari, udara semakin terasa dingin, hal ini karena bumi tidak mendapatkan paparan udara panas dari matahari.

Karena kala rotasi berlangsung selama 24 jam, maka pergantian siang dan malam normalnya berlangsung selama 12 jam. Untuk wilayah di daerah khatulistiwa, seperti di Indonesia durasi siang dan malam hampir seimbang yaitu 12 jam. Namun untuk daerah kutub utara maupun selatan, durasinya dapat berbeda. Ada daerah yang mengalami siang yang sangat panjang, namun malamnya sangat pendek, dan saat bersamaan di daerah lain sebaliknya ada daerah yang mengalami malam yang sangat panjang, namun siangnya sangat pendek. Untuk lebih memahami, buka link video berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vdBA-05KTDg

Dalam persepktif ajaran agama Islam, terjadi siang dan malam termaktub dalam ayat al-Qur’an, diantaranya :

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ 

Terjemahnya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya (Qs. Al-Anbiya : 33)

 

Fenomena siang dan malam sangat memberikan dampak yang signifikan bagi manusia, hewan, tumbuhan,  dan segala kehidupan di bumi ini. Sebab semua makhluk hidup memiliki ritme biologis, seperti siklus tidur, pola makan, bereproduksi, dan aktifitas lainnya yang sangat dipengaruhi oleh perubahan cahaya yang terjadi di siang hari dan kegelapan di malam hari. 

Selain itu, konsep siang dan malam sangat membantu makhluk hidup, seperti tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, dan bagi hewan dan manusia mempermudah melakukan navigasi dan orientasi di lingkungan. Oleh karena itu, gangguan pada hal ini akan mengganggu aktifitas makhluk hidup, menjadi lebih sulit dan membingungkan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.

=

 

Berkaitan dengan peristiwa alam, terjadinya siang dan malam, terdapat tradisi pakaian adat masyarakat Lampung, yaitu Saibatin dan Pepadun. Pada pakaian adat ethnis Lampung Pepadun didominasi warna putih, sedangkan pada ethnis Lampung Saibatin didominasi warna merah. Pada pemilihan kedua warna baju adat ini sangat memperhatikan konsep gelap dan terang.

 

Pakaian adat ethnis Saibatin umumnya digunakan oleh masyarakat yang mendiami daerah pesisir Lampung yang membentang dari timur, selatan, hingga barat. Wilayah persebaran ethnis Saibatin mencakup daerah Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Bandar Lampung.

Sedangkan, pakaian adat Pepadun umumnya digunakan oleh masyarakat yang mendiami daerah pedalaman dan dataran tinggi Lampung, seperti Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Oleh karena keragaman tersebut, provinsi Lampung dikenal dengan semboyan Sai Bumi Ruwa Jurai, atau Satu Bumi Dua Jiwa.

 

Untuk memudahkan memahami keterhubungan antara konsep siang malam dan pemilihan warna baju adat Lampung, yang berwarna gelap dan terang, maka mari kita lakukan percobaan sederhana berikut ini. 

 

Alat : Gelas, gunting, dan termometer

Bahan–bahan : Selotip/karet, kertas putih dan hitam, dan air

 

Cara kerja

Langkah  1,    Lakukan eksperimen saat matahari terik di siang hari

Langkah  2,   Siapkan dua gelas kaca       dengan bentuk dan ukuran yang sama. 

Langkah  3,  Pada gelas pertama rekatkan kertas berwarna putih          dengan menggunakan selotip atau karet, dan pada gelas kedua rekatkan dengan kertas berwana hitam

Langkah  4,  Tuangkan air putih          pada kedua gelas hingga penuh. 

Langkah 5,  Letakkan kedua gelas yang telah berisi air putih tersebut di bawah matahari yang sangat terik selama 2 (dua) jam.

Langkah 6, Setelah 2 (dua) jam, ukur suhu air pada setiap gelas dengan menggunakan thermometer

 

Hasil percobaan :

Gelas mana yang paling panas ? Ternyata diketahui air di dalam gelas yang direkatkan kertas warna hitam yang mempunyai suhu lebih panas atau tinggi. Percobaan ini membuktikan bahwa benda yang berwarna gelap lebih cepat dalam menyerap cahaya panas dibandingkan benda yang berwarna terang. 

Karenanya, perumpamaan yang sama jika kita mengenakan pakaian hitam di siang hari yang panas/terik, maka pakaian yang kita kenakan akan lebih cepat menangkap cahaya matahari. Cahaya panas yang masuk dalam pakaian terserap, akibatnya udara panas akan terperangkap di dalam pakaian dan menyebabkan suhu tubuh meningkat. Akibat yang dirasakan gerah dan panas.

 

Kesimpulan percobaan :

Kesimpulan percobaan adalah terdapat hubungan pemilihan warna pakaian adat dengan karakteristik dan kondisi wilayah di mana masyarakat adat Lampung tersebut tinggal. Pada masyarakat adat Pepadun yang mendiami daerah pedalaman dan dataran tinggi umumnya kondisi suhu udara relatif dingin. Karenanya untuk beradaptasi dengan kondisi wilayah ini, dipilih baju yang dominasi warna putih. Tujuannya agar udara panas yang dikeluarkan tubuh dipantulkan kembali, sehingga menjadikan suhu tubuh tetap dalam kondisi hangat atau sejuk. 

Sedangkan, pada masyarakat adat Saibatin yang umumnya mendiami daerah pesisir cenderung bersuhu udara relatif lebih panas. Karenanya untuk beradaptasi dengan kondisi wilayah ini, dipilih baju dengan warna-warna lebih terang seperti merah dengan tujuan untuk mengurangi penyerapan cahaya panas, sehingga dapat menjaga suhu tubuh tetap dalam kondisi stabil.

Ayo Menjawab !

Setelah membaca teks materi di atas, jawablah pertanyaan pra-pembelajaran berikut ini secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain. Manfaatkan beragam sumber belajar, seperti browsing internet. Tuliskan jawaban pada kolom yang telah disediakan dan tandai/catat bagian pertanyaan yang belum dimengerti.

  1. Akibat rotasi bumi terjadi pergantian siang dan malam. Apa hubungannya dengan gerak semu harian matahari ?
  2. Bagaimana proses terjadi pergantian siang dan malam ?
  3. Bagaimana posisi bumi saat terjadi siang hari dan malam hari? bagaimana karakteristik kondisi siang dan malam ?
  4. Berapa normalnya jam (waktu) pergantian antara siang dan malam ?
  5. Demonstrasikan sebuah eksperimen sederhana untuk membuktikan kondisi siang dan kondisi malam ?
  6. Sebutkan ayat-ayat al Qur’an atau Hadits yang berhubungan langsung dengan pergantian antara siang dan malam?  
  7. Jelaskan hubungan IPA dan etnosains, yaitu antara terjadinya pergantian antara siang dan malam dengan pakaian adat Lampung  Saibatin dan Pepadun? Berikan interpretasinya ?
  8. Terjadinya peristiwa pergantian antara siang dan malam sangat memberi pengaruh bagi makhluk hidup, kemukakan salah satu contohnya dan jelaskan?

 

—————————————————————–

——————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————

 

Ayo Berdiskusi !

 

  •   Ikuti panduan dalam melakukan aktivitas 

    diskusi untuk membahas berbagai topik

     esensial

  •   Patuhi etika (sopan santun) dalam berdiskusi
  •    Catat dan laporkan hasil diskusi secara tertulis

 

Petunjuk berdiskusi :

  1. Buatlah beberapa kelompok dan duduklah saling berdekatan.
  2. Berdiskusi menentukan materi dan soal pertanyaan pra pembelajaran yang belum bisa dipahami dengan baik.
  3. Saling berdiskusi menjelaskan materi yang belum dipahami tersebut.
  4. Perkuat dengan melakukan eksperimen secara virtual atau nyata. 
  5. Catat hasil diskusi dalam Lembar Kerja Hasil Diskusi yang telah tersedia.

Identifikasi Pertanyaan Pra Pembelajran yang belum Dipahami dan Alasannya.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Lembar Kerja Hasil Diskusi

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

 

Ayo Menjelaskan !

 

  • Ikuti tata aturan dan etika dalam memberikan penjelasan.
  • Siapkan beberapa hal penting untuk menjelaskan hasil diskusi di depan ruang kelas 
  • Gunakan media presentasi secara lisan maupun tertulis yang menarik dan relevan.
  • Refleksikan hasil kesimpulan di akhir setiap penjelasan

 

Ayo Berkreasi !

 

  • Setelah memahami materi di atas, saatnya berkreatifitas menghasilkan karya
  • Diskusikan ide kreatifitas yang dibuat, yaitu a) membuat ide pemecahan masalah, b) melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah, ataupun c) mendesain produk karya kreatif orisinil atau manipulatif. 
  • Sebagai contoh, pemasalahan sosial yang dapat menjadi inspirasi, yaitu:

Pada siang hari, udara sangat panas, namun sebaliknya pada malam hari udara sangat dingin. Apakah penyebabkan, adakah kaitannya dengan gerak pergantian siang dan malam ? “

  • Untuk kreatifitas membuat ide pemecahan masalah, berikut format laporan yang dapat diunduh. link
  • Untuk kreatifitas melakukan penyelidikan ilmiah, berikut format laporan yang dapat diunduh. link
  • Untuk kreatifitas membuat proyek benda kreatif, berikut format laporan yang dapat diunduh. link

 

Selamat Mengerjakan & Happy belajarnya